MELALUI PROGRAM POLISI RW, DIHARAPKAN JAKARTA BEBAS NARKOBA
Polri diharapkan dapat mengedepankan langkah-langkah humanis dalam menangani aksi protes dan demo, sehingga penyampaian aspirasi terhadap kebijakan pemerintah, swasta dan anggota legislatif dapat berjalan tertib dan kondusif. Dengan demikian, masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan aman dan damai, sementara aparat polisi dapat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Di lndonedia setiap tanggal 1 Juli, korps Bhayangkara Polri diperingati setiap tahun, sudah berusia ke-79 tahun. Berbagai harapan masyarakat Indonesia, salah satunya adalah menjadi polisi yang empati dan pelindung masyarakat, mereka (polisi) hadir jujur melayani warga tanpa pamrih. Di usia 79 tahun, 1447 H/ 2 Juli 2025 ini Polri diharapkan dapat memberi rasa keadilan saat melayani warganya. Dengan adanya Polisi RW (Rukun Warga) di setiap kelurahan wilayah Jakarta, permukiman penduduk diharapkan menjadi aman dan nyaman.
Hadirnya Polisi RW di Jakarta diharapkan juga dapat mengurangi predikat kampung narkoba, di mana setiap lingkungan RW telah banyak ditemui pengguna narkotika jenis sabu, pil ekstasi serta obat daftar G. Polda Metro Jaya melalui Polsek setempat sebelumnya hanya menempatkan seorang petugas Binmas kelurahan. Kini, dengan program Polisi RW diharapkan dapat menginisiasi proses pengendalian dan pemberantasan penjual narkoba.
Suranto OC dalam keterangannya usai pelaksanaan hari ulang tahun Bhayangkara Polri ke-79 tahun, ia mengaprediasi HUT Polri ke 79 tahun mengusung tema Polri untuk masyarakat, menegaskan kehadiran polisi untuk terus hadir serta menjadi pelindung dan pengayom bagi masyarakat.
Menurut Suranto OC, lewat program Polisi RW diharapkan mampu bebaskan status kampung narkoba di Kota Jakarta.
"Polisi RW diharapkan dapat memantau lokasi kampung narkoba secara rutin bersama dengan tiga pilar pejabat Kapolsek, Danramil dan Kasatgas Satpol PP setempat" jelas Pemimpin Redaksi, protesnews.com.
(*fah)
