Headline News

Presiden Prabowo Subianto Bentuk Komite Reformasi Kepolisian, Mahfud MD Diundang Bergabung


JAKARTA, sensornews .id – Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Komite Reformasi Kepolisian dan mengundang sejumlah tokoh, termasuk Mahfud MD, untuk bergabung. Istana Kepresidenan sedang dalam proses mengundang tokoh-tokoh tersebut.(21/09/25)

Salah satu tokoh yang diundang adalah mantan Menko Polhukam, Mahfud MD. Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk meminta kesediaan para tokoh untuk bergabung dalam komite ini. Namun, hingga saat ini, Mahfud MD belum memberikan keterangan terkait tawaran tersebut.

Publik sempat senang saat Mahfud MD digadang-gadang menjadi Menko Polhukam, namun istana memilih Zamari Chaniago. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM mengungkapkan bahwa tugas, wewenang, kedudukan, dan ruang lingkup Polri akan dikaji ulang oleh komisi reformasi Polri yang akan dibentuk melalui keputusan presiden (Keppres).

Yusril mengatakan akan menyerahkan hasil rumusan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah beberapa bulan bertugas. Rencananya, hasil rumusan ini akan dituangkan dalam revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.

Pembentukan komite ini merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas Polri. Komite ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif dalam rangka memperbaiki kinerja Polri, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Selain Mahfud MD, sejumlah tokoh lain dari berbagai latar belakang juga akan diundang untuk bergabung dalam komite ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa komite memiliki perspektif yang komprehensif dan representatif dalam merumuskan rekomendasi reformasi Polri.

Presiden Prabowo Subianto berharap bahwa dengan adanya komite ini, Polri dapat menjadi institusi yang lebih modern, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Reformasi Polri diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi pembangunan nasional, serta meningkatkan citra Indonesia di mata internasional. (Fahri)