Ketua Dekranasda Kota Bekasi Hadiri Kegiatan BEKASI Penguatan Ekosistem Bisnis Wirausaha Bagi Penyandang Disabilitas
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat nasional, di antaranya Tina Astari Maman Abdurahman, Penasihat DWP Kementerian Koperasi dan UMKM RI sekaligus Anggota Dewan Pembina PORTADIN; Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM RI; Hendratmo, Ketua Umum PORTADIN; Christina Agustin, Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Wirausaha Kementerian Koperasi dan UMKM RI serta Fatma Saifullah Yusuf Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementrian Sosial Sebagai Penasihat PORTADIN. Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UMKM, Siti Azizah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.
"Kita meyakini bahwa mereka memiliki potensi, bakat, dan kontribusi besar yang perlu diberi ruang serta kesempatan untuk berkembang tanpa stigma dan diskriminasi,” ujarnya.
Sementara itu, Tina Astari Maman Abdurahman menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan pembelajaran penting mengenai kemandirian ekonomi.
"Melalui wirausaha, para penyandang disabilitas dapat berperan aktif dalam ekosistem ekonomi. Kita tidak hanya memberikan empati, tetapi juga mendorong agar mereka mampu menciptakan nilai ekonomi, mandiri, serta membuka peluang usaha yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Ketua Dekranasda Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, menyampaikan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas dalam sektor ekonomi merupakan bagian penting dari upaya membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya saing.
“Penyandang disabilitas memiliki potensi luar biasa untuk berkontribusi dalam dunia usaha. Melalui pelatihan, pendampingan, dan kemitraan, kita ingin membuka ruang agar mereka bisa berdiri mandiri, menjadi pelaku ekonomi yang produktif, dan memiliki kesempatan yang sama dalam dunia kewirausahaan. Inilah wujud nyata dari semangat kesetaraan dan kemandirian,” ujar Wiwiek.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam membangun ekosistem bisnis yang inklusif serta mendorong semangat kemandirian ekonomi bagi para penyandang disabilitas di Indonesia.
(Fieq/Ibnu)