Batu Raksasa Tutup Jalan, Evakuasi Korban Banjir Bandang Terhambat
Tiga alat berat dikerahkan untuk memindahkan batu besar tersebut, namun proses pembersihan tetap berjalan sulit karena ukurannya yang sangat besar dan medan yang rusak akibat banjir.
Akses warga dan tim bantuan masih terhambat, sehingga warga dan petugas harus mencari jalur alternatif atau menggunakan perahu karet untuk menjangkau lokasi yang terisolasi.
Di tengah upaya evakuasi, warga setempat dibuat takjub oleh sebuah musholla yang tetap kokoh berdiri meski sekitarnya hancur terseret arus. Pemandangan ini menjadi simbol ketahanan dan harapan bagi warga yang sedang berjuang memulihkan kehidupan pasca bencana. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembersihan dan pemulihan akses jalan, demi memastikan evakuasi korban dan distribusi bantuan dapat berjalan lancar.
Bencana banjir bandang di Padang tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Data sementara dari Pemerintah Kota Padang menunjukkan nilai kerusakan mencapai Rp202,8 miliar, termasuk putusnya enam jembatan vital dan kerusakan parah pada jaringan air bersih yang membuat ribuan rumah tangga kekurangan pasokan air.
Akses transportasi yang terputus juga memperlambat distribusi bantuan dan memperparah kesulitan ekonomi warga setempat.
Dampak bencana ini juga terasa secara nasional. Center of Economic and Law Studies (Celios) memperkirakan kerugian ekonomi akibat bencana di Sumatera mencapai Rp68,67 triliun, setara dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,29%.
Sektor pertanian, perdagangan, dan industri mengalami gangguan serius, dengan ribuan hektare lahan sawah terancam kekeringan dan kehilangan pendapatan rumah tangga selama masa pemulihan.
Pemerintah daerah dan pusat terus berkoordinasi untuk melakukan pendataan ulang dan pengajuan bantuan rehabilitasi. Namun, proses pemulihan diperkirakan memakan waktu lama, mengingat luasnya kerusakan dan terbatasnya akses ke daerah terdampak. Masyarakat diminta tetap waspada, karena BMKG memprediksi hujan lebat masih akan terjadi hingga awal Desember, sehingga status tanggap darurat bencana diperpanjang. (NN Siregar)
