Headline News

Seorang Pendemo di Gedung DPRD Pandeglang Diduga Lecehkan Profesi Wartawan



Sensor News id . Pandeglang  Banten . Sejumlah pendemo yang menyampaikan aspirasi di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, diduga menyerang secara verbal kepada wartawan yang tengah melakukan peliputan di lokasi, Selasa 2 September 2025.

Insiden tersebut bermula ketika empat orang pendemo mencoba menyampaikan aspirasi, namun justru salah seorang pendemo tersbeut melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada wartawan.

"Percuma audiensi sama wartawan, gak ada fungsinya," ujar salah satu pendemo yang diketahui bernama Ilham dengan nada tinggi.

Guntur, salah seorang wartawan JPMTV yang mendengar ucapan tersebut langsung meminta konfirmasi hal itu kepada Ilham.

"Bagaimana itu maksudnya om?," ucap Guntur.

Namun, upaya tersebut tidak mendapat respons dan situasi langsung chaos. Para personil kepolisian yang melakukan pengamanan di lokasi, mencoba mengamankan keempat pendemo tersebut.

Bahkan untuk menghindari konflik lebih berlanjut, polisi akhirnya membawa keempat pendemo ke Polres Pandeglang yang berjarak sekitar 300 meter dari Gedung DPRD Pandeglang.

Setelah situasi kondusif, wartawan yang melakukan liputan langsung memusyawarahkan langkah dari peristiwa tersebut.

Akhirnya, wartawan menyepakati untuk membuat laporan ke Polres Pandeglang.

Sementara, Ahli Pers, Agus Sandjadirja menuturkan, peristiwa tersebut sudah termasuk pelecehan terhadap profesi wartawan.

Menurutnya, sangat tidak boleh merendahkan profesi wartawan karena wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

"Saya sangat menyayangkan dengan sikap pendemo yang melontarkan cacian terhadap wartawan dengan kata 'percuma'  dan 'wartawan tidak ada fungsinya'. Artinya kami merasa tersinggung dengan ucapan itu," bebernya di Polres Pandeglang.

"Baik secara pribadi maupun organisasi tidak terima dengan ucapan itu," sambungnya. (Samsul Fatoni).

Caption: Suasana kericuhan saat aksi demo di depan Gedung DPRD Pandeglang. 


( Sensor News id . Ilyas )